Tips N Trik : Cara Membedakan Bahan yang Mudah Mengelupas dan Tidak.

Mba, saya beli tas impor, mahal-mahal kok malah ngelupas/ngelotok?
Mas, tas saya baru beli beberapa bulan kok ngelotok?
Mba, Tas saya simpen di lemari ga pernah dipakai, ketika mau dipakai ternyata sudah nglupas… gmn ya Mba?

Pertanyaan itu mungkin pernah terbersit di antara agan dan sista, demikian pula kami, sering sekali mendengar keluhan tersebut, baik tas yang dibeli di luar negeri maupun di Indonesia.

Pertama, harus difahami bahwa bahan baku tas dapat digolongkan menjadi tiga macam yaitu kulit asli, kulit sintetis, dan serat (katun, denim/jeans, denir/bahan baku tas kantor), mari kita pahami lebih lanjut satu persatu :

1. Kulit Asli

Bahan kulit asli (genuine leather) biasanya merupakan bahan baku yang paling mahal, pada asalnya kulit asli tidak bisa mengelupas, karena terbuat dari bahan organik, akan tetapi sebagaimana halnyua bahan organik, kulit asli dapat membusuk, berjamur, jika terterpa air, atau spora jamur.

2. Serat (katun, denim, PP, PE, dl,l)

Bahan yang terbuat dari serat tidak akan mengelupas, keculai lapisan tahan air bagian dalam (jika ada). permasalahan yang sering dialami bahan ini adalah sobek sama seperti kain.

3. Kulit sintetis

Adalah bahan yang paling sering terkena permasalahan ini, karena bahan jenis ini terbuat dari polymer-polymer yang disusun secara terus menerus. Ada dua jenis bahan penyusun kulit sintetis yang sering digunakan, yaitu PU/PUR (polyutherane) dan PVC (polyvnylchlorida) yang diletakkan di atas serat seperti katun (biasanya terbuat dari PP (Poly Propilene) atau PE (poly ester)) . kulit sintetis akan mengelupas ketika ikatan antara polymer-polymer itu pecah atau keluar ke udara. kulit yang terbuat dari PVC tidak dapat dicuci sedangkan kulit yg terbuat dari PU dapat dicuci.

Kesimpulannya semua kulit sintetis yang terbuat dari bahan polymer bisa mengelupas, permasalahannya ada yang mengelupas lebih cepat ada yang lebih tahan lama. Untuk membedakkannya dapat dilihat dari tekstur kulit sintetis tersebut:

1. Semakin lembut dan phorous (berpori) sehingga terasa empuk maka akan semakin mudah mengelupas,

2. Ssemakin membal (mirip karet) atau semakin plastiki (mirip plastik, licin, keras) semakin awet kulit tersebut,

Hal ini disebabkan semakin lembut suatu bahan semakin sedikit ikatan antara polymer. Sedikitnya ikatan antara polymer ini sengaja dibuat untuk memberikan tekstur yang lebih mendekati kulit. dan perlu diingat hal ini tidak dipengaruhi harga, tas murah biasanya menggunakan bahan baku murah yg sedikit mengalami perlakuan untuk memberikan tekstur yang menyerupai kulit sehingga justru lebih awet, sedangkan tas mahal lebih menyerupai kulit yang justru membuatnya lebih mudah mengelupas, ada bahan-bahan yang mahal dan juga awet tapi biasanya keras dan digunakan sebagai bahan baku jok mobil.

Lalu bagaimana? kalau semua kulit sintetis bisa nglupas lebih baik beli kulit asli saja. Hal ini tentu kurang tepat, ingat harga kulit asli sangat mahal dibandingkan kulit sintetis, dimana kulit sintetis dijual permeter (100cm x 135 cm) atau peryard (90cm) sedangkan kulit asli perfeet persegi(30x30cm) belum lagi banyak sisa kulit yang terbuang karena ukuran yang tidak homogen, waktu pengerjaan yang lama, dan ongkos pengerjaan yang jauh lebih tinggi. Jadi tidak masalah membeli tas kulit sintetis hanya saja kita harus lebih menerima konsekuensinya yaitu harus mau merawat tas, dan merubah persepsi, bahwa tas semakin mahal = semakin awet, tas sebagaimana ciptaan manusia tidaklah awet, satu dua tahun sudah cukup bagus (bagi yang berbahan lembut) atau hingga lima tahun bagi yang berbahan keras. Oleh karena itu manfaatkan (pakai) selagi masih bagus.

kedepan kita akan membahas mengenai cara membedakan kualitas bahan baku tas, mulai dari bahan utama, aksesoris dll, tunggu tips n trik dari selanjutnya dari Griyatas.